Hj. Erna Yuliawati Dampingi Nanda, Yatim Piatu yang Kesulitan Biaya Pendidikan.
Serang, 25 September 2025 – Kepedulian terhadap pendidikan anak yatim piatu kembali ditunjukkan oleh Hj. Erna Yuliawati, M.Pd, Anggota DPRD Kota Serang Fraksi PKS. Kali ini, beliau menyambangi kediaman Nanda Putra Sentani, seorang anak yatim piatu dari Lingkungan Kantin, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, yang tengah menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolahnya.
Nanda, yang telah ditinggal orang tuanya sejak berusia 2 tahun, kini tinggal bersama uwanya. Kondisi ekonomi keluarga sangat terbatas. Sang uwa hanya bekerja sebagai tukang parkir dengan penghasilan harian sekitar Rp20.000–Rp30.000. Dengan penghasilan yang pas-pasan tersebut, keluarga kesulitan menebus biaya seragam sekolah Nanda yang mencapai sekitar Rp2 juta untuk empat stel seragam wajib.
Melihat kondisi tersebut, Hj. Erna langsung mengambil langkah cepat dengan berkomitmen membantu mengadvokasi permasalahan ini.
“In syaa Allah, kami akan mendorong untuk mendatangi pihak sekolahnya. Mudah-mudahan ada solusi terbaik, entah berupa keringanan pembiayaan atau bahkan pembebasan biaya khusus untuk anak yatim piatu seperti Nanda, yang memiliki semangat luar biasa untuk tetap bersekolah,” ujar Hj. Erna.
Selain itu, beliau juga menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Hj. Erna akan mengupayakan agar Nanda bisa mendapatkan bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau bantuan lain dari Dinas Sosial Kota Serang, sehingga kebutuhan pendidikan Nanda dapat terjamin secara berkelanjutan.
“Kita tentu tidak ingin ada anak di Kota Serang yang putus sekolah hanya karena kendala biaya. Terlebih, Nanda adalah anak yatim piatu yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari kita semua. Ini adalah peran kita bersama, baik keluarga, masyarakat, maupun pemerintah,” tambahnya.
Kisah Nanda diharapkan dapat menjadi perhatian dan pengingat bagi semua pihak, bahwa masih banyak anak-anak dengan semangat belajar tinggi namun terbentur oleh keterbatasan ekonomi. Semoga langkah advokasi ini mampu membuka jalan bagi Nanda dan anak-anak lain agar tetap bisa menempuh pendidikan dengan layak, serta meraih masa depan yang lebih cerah.





